Garuda Alihkan Rute Jepang ke Timur Tengah
VIVAnews- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengurangi penerbangan ke Jepang dan mengalihkannya ke rute Timur Tengah. Hal ini dilakukan untuk menampung penumpang umrah yang kekurangan penerbangan.
Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia, M Arif Wibowo, mengatakan, selama tiga bulan dari Maret hingga Mei, Garuda mengurangi jumlah penerbangan dari Jepang. Dari dua rute, masing-masing Narita-Jakarta dan Narita-Denpasar kini menjadi Narita-Jakarta-Denpasar.
"Pengurangan penerbangan dari Jepang kami alihkan ke Jeddah. Sekarang tiga penerbangan tiap hari yang sebelumnya hanya dua penerbangan," katanya usai penandatanganan perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero) di Plaza Mandiri Jakarta, Jumat 25 Maret 2011.
Menurut Arif, rute penerbangan ke Jeddah merupakan pasar gemuk penerbangan. Selain itu, pasar umroh saat ini masih kekurangan penerbangan. Pasalnya, banyak calon jamaah umrah yang telah mengantongi visa namun belum dapat diberangkatkan.
Untuk menerbangkan penumpang umrah, Garuda akan memakai pesawat jenis Boeing 747 400 yang memiliki kapasitas lebih besar. Pesawat ini mampu menampung 428 penumpang. "Pesawat umrah selalu full loaded, diatas 98 persen," katanya.
Meski mengalami penurunan pasca bencana, kata Arif, pihaknya masih mengharap ada pemasukan besar dari rute Jepang saat "Pekan Emas" yang akan berlangsung dari 22 Maret-8 Mei, saat Jepang memasuki masa libur panjang. "Isian [load factor] saat itu di atas 90 persen." katanya.
Setelah Mei, kebijakan pengalihan rute dari Jepang ke Timur Tengah, kata Arif, akan dievaluasi kembali. "Nanti apakah setelah Juni akan dikembalikan atau tidak," katanya.
Tahun ini, Garuda menargetkan laba sebesar Rp1,4 triliun dengan pendapatan hampir mencapai Rp19 triliun.