4 Importir Minta Izin Masukkan Produk Jepang
VIVAnews - Kementerian Perdagangan melaporkan telah menerima empat surat permohonan impor untuk barang-barang yang berasal dari Jepang. Komoditas impor itu terdiri atas bahan pangan, pemanis buatan, dan bahan baku restoran Jepang.
Sesuai prosedur yang baru, pemerintah telah meminta importir tersebut untuk melengkapi surat permohonan impor tersebut dengan sertifikat bebas radiasi. Langkah ini sebagai penangkal masuknya barang-barang impor asal Jepang yang dikhawatirkan mengandung zat radiaktif dari ledakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima.
"Saat ini sedang melengkapi proses untuk memperoleh sertifikat dari otoritas berkompeten setempat," kata Direktur Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan, Nuz Nuzulia Ishak, dalam keterangan pers di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat, 25 Maret 2011.
Menurut Nuzulia, keempat surat permohonan tersebut diterima oleh Kemendag masing-masing pada 13, 14, 17, dan 20 Maret 2011 atau beberapa hari setelah tsunami yang menyebabkan ledakan di komplek PLTN Fukushima, Jepang pada 11 Maret 2011.
Namun, Nuzulia menjelaskan, bahan pangan impor di antaranya berupa balls orange, tayaki ice, dan tayaki strawberry dalam bentuk bubuk dan konsentrat itu sebetulnya sudah dikapalkan sebelum peristiwa tsunami Jepang. "Untuk bahan makanan di restoran ada yang mencapai 1.000 item, ada yang 2.500 item," katanya.
Nuzulia menambahkan, volume dari bahan pangan impor asal Jepang tersebut jumlahnya beragam mulai dari 18.000 kilogram (kg) hingga 18.750 kg.
Sesuai hasil koordinasi dengan beberapa instansi terkait seperti Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Batan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Kemendag, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pengetatan pengawasan barang-barang impor asal Jepang juga akan dilakukan tim dari masing-masing kementerian.
KKP dan Badan Karantina Kementerian Pertanian saat ini tengah mengkaji draf aturan mengenai impor bahan pangan yang bebas radioaktif. (art)