Wapres: Wirausahawan RI Masih Tertinggal

VIVAnews - Wakil Presiden Boediono memprihatinkan posisi wirausahawan (enterpreneur) di Tanah Air yang masih ketinggalan dari segi kualitas maupun kuantitas.
"Jumlah enterpreneur kita ketinggalan," kata Boediono dalam sambutan pembukaan Munas Khusus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu, 19 Januari 2011.
Menurut Boediono, pemerintah siap bekerja sama dengan pengusaha untuk membuat program peningkatan kuantitas dan kualitas wirausahawan di dalam negeri. Program tersebut bersifat strategis dan jangka panjang.
"Mari sama-sama mencari jalan untuk meningkatkan secara lebih cepat kuantitas dan kualitas dari wirausahawan di dalam negeri. Program-program bisa dibahas," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Syarifudin Hasan, menambahkan pihaknya meminta seluruh pemangku kepentingan untuk bersatu meningkatkan jumlah wirausahawan di Indonesia.
Kementerian mencatat, jumlah wirausahawan saat ini baru mencapai 0,81 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Pemerintah kini berupaya untuk menambah jumlah wirausahawan baru minimal satu persen atau sebanyak 2-3 juta.
Saat ini, pemerintah diperkirakan fokus pada pengembangan wirausahawan baru di sektor industri. Karena, sektor usaha tersebut paling banyak menghasilkan wirausahawan baru.