Taipan Prajogo Pangestu Bikin Terminal Elpiji

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Senin, 14 Februari 2011

Taipan Prajogo Pangestu Bikin Terminal Elpiji

VIVAnews - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk berencana membangun terminal gas minyak cair atau elpiji di Cilegon, Banten. Perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu ini akan menggandeng perusahaan energi asal Singapura, Vopak Asia Pte Ltd.

Pembangunan terminal dengan nilai investasi US$150 juta (Rp1,35 triliun) ini akan dilakukan oleh perusahaan patungan dua kelompok usaha ini. "Kami tengah mengembangkan kajian teknis kelayakan lokasi dan perizinan," kata Presiden Direktur Chandra Asri Petrochemical Erwin Ciputra di Jakarta, Senin 14 Februari 2011.

Erwin mengatakan, pembangunan fisik terminal akan mulai dilaksanakan pada akhir 2011, dan diharapkan sudah beroperasi pada 2014. Kapasitas penyaluran dan distribusi elpiji dari terminal ini diperkirakan mencapai 1 juta ton per tahun.

Proyek ini, kata dia, sangat strategis bagi operasional pabrik olefin Chandra Asri karena akan mendukung upaya perseroan dalam usaha diversifikasi bahan baku.

Pabrik olefin Chandra Asri saat ini membutuhkan bahan baku berupa naphtha dengan total kebutuhan 1,7 juta ton per tahun. Dengan beroperasinya terminal ini, diharapkan pabrik Chandra Asri dapat menggunakan elpiji sebagai bahan baku alternatif sebesar 10–15 % dari total kebutuhan.

"Sehingga operasional pabrik dapat lebih fleksibel dengan tidak tergantung pada pasokan naphtha saja," ujar Erwin.

Erwin menambahkan, selain sebagai bahan baku alternatif pengganti naphta, pasokan elpiji dari terminal ini juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk aktivitas produksi dan operasional pabrik Chandra Asri.

Terminal elpiji ini juga dapat digunakan untuk melayani distribusi elpiji bagi keperluan industri dan sektor usaha lain. Dengan demikian, pasokan elpiji, terutama untuk daerah Banten dan sekitarnya diharapkan akan lebih lancar dan tercukupi.

Pada proyek ini, Chandra Asri akan berpartisipasi dalam penyediaan lahan, fasilitas pelabuhan, dan menyediakan infrastruktur lain yang dimiliki perusahaan. Dari tiga pelabuhan milik Chandra Asri, salah satunya akan dijadikan sebagai terminal elpiji tersebut.

Sementara, pembangunan tempat penimbunan elpiji sementara dan infrastruktur yang terkait langsung dengan kilang, akan dilakukan Vopak. Sedangkan operasional terminal akan dikelola perusahaan patungan yang masih dalam proses pembentukan.

Bagi Chandra Asri, pembangunan terminal elpiji merupakan bagian dari rencana strategis perseroan dalam melakukan ekspansi usaha, serta meningkatkan kapasitas produksi.

Saat ini perseroan tengah melakukan program debottlenecking produksi polypropylene dengan menambah mesin baru untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 360 ribu ton menjadi 480 ribu ton per tahun.

Perseroan mengganggarkan biaya investasi sebesar Rp300 miliar dan diharapkan dapat beroperasi pada April 2011.

Selain itu, Chandra Asri juga berencana meningkatkan kapasitas produksi ethylene dari 600 ribu ton menjadi 1 juta ton per tahun, dan polyethylene dari 320 ribu ton menjadi 540 ribu ton dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun mendatang.

Untuk menyambung mata rantai produksi petrokimia dari hulu ke hilir, Juni 2011 perseroan akan membangun pabrik butadiene pertama di Indonesia yang diharapkan selesai pada pertengahan 2013.

“Pembangunan terminal elpiji ini merupakan salah satu upaya kami dalam mendukung ekspansi usaha Chandra Asri, sebagai perusahaan petrokimia terintegrasi,”  tutur Erwin. (hs)

Related Posts:

Kerja di rumah

Popular Posts