Serap Saham Garuda, Likuiditas Danareksa Aman

VIVAnews - Manajemen PT Danareksa (Persero), induk perusahaan PT Danareksa Sekuritas, menyatakan penyerapan saham perdana PT Garuda Indonesia Tbk tidak akan menggoyahkan likuiditas perseroan.
"Likuiditas kami cukup, kan baru terbitkan obligasi. Itu (penyerapan saham Garuda) kecil," kata Direktur Utama Danareksa, Edgar Ekaputra, di Jakarta, Kamis, 17 Februari 2011.
Ketika ditanya posisi likuiditas perseroan saat ini, Edgar belum bersedia menjelaskan. "Kami masih menunggu hasil audit. Tidak etis kalau disampaikan sekarang, sebelum kepada pemegang saham," ujar dia. Edgar mengingatkan, likuiditas perseroan tidak hanya tercatat dalam buku kas.
Danareksa bersama PT Bahana Securities dan PT Mandiri Sekuritas, sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) penawaran umum perdana saham Garuda akhirnya menyerap 47 persen atau sekitar 3,008 miliar saham Garuda yang tidak terjual senilai Rp2,25 triliun.
Jumlah tersebut dibagi rata kepada tiga penjamin pelaksana emisi, sehingga masing-masing perusahaan sekuritas harus mengeluarkan dana Rp750 miliar. "(Nilainya) sekitar itu," kata dia.
Edgar menambahkan, tugas penjamin emisi adalah menyerap saham yang tidak terjual. "Apalagi, (saham) Garuda itu investasi yang baik. Kalau turun, memang karena market yang sedang bearish. Saya percaya akan balik lagi," ujar dia.
Ia menambahkan, Danareksa akan melepas saham Garuda ketika harganya sudah dapat memberikan keuntungan. "Above Rp750," ujar Edgar. Pada transaksi siang ini pukul 13.00 WIB, harga saham Garuda menguat Rp10 (1,79 persen) menjadi Rp570 per unit.
Adapun mengenai bantuan pinjaman kepada penjamin emisi lain terkait penyerapan saham Garuda, Edgar menjelaskan, "Pinjam-meminjam merupakan hal yang biasa. Kami akan selalu membantu siapa pun yang membutuhkan."
Ia juga tidak menampik ketika ditanya Danareksa mengeluarkan dana sebesar Rp950 miliar untuk menyerap sisa saham Garuda. Rinciannya, Danareksa Sekuritas menyerap saham Garuda senilai Rp750 miliar, sedangkan pinjaman untuk Bahana Securities Rp200 miliar.
Sementara itu, Direktur Utama Bahana Securities, Eko Yuliantoro, ketika dikonfirmasi terkait pinjaman dari Danareksa itu tidak bersedia menjelaskan. "Itu rahasia," ujarnya kepada VIVAnews.com.
Namun, dia tidak membantah bahwa saham Garuda yang harus diserap tersebut dibagi rata dengan tiga penjamin emisi. "Ya, pokoknya sisanya (saham yang tidak terjual) dibagi rata. Anda bisa hitung sendiri," kata dia.
Direktur Mandiri Sekuritas, Iman Rachman, ketika ditanya nilai penyerapan saham Garuda itu mengaku tidak mengetahui detailnya. "Saya tidak hafal angkanya. Bagian operasi dan BAE (Biro Administrasi Efek) yang tahu," katanya.
Berdasarkan data laporan keuangan Danareksa Sekuritas per 30 Juni 2010 (tidak diaudit), kas dan setara kas perseroan mencapai Rp616,93 miliar, sedangkan aset mencapai Rp1,15 triliun. (umi)