Permintaan Sukuk Ritel Membludak

VIVAnews - Di tengah lesunya kondisi pasar modal, penawaran obligasi syariah (sukuk) ritel justru banyak diminati. Hingga hari ini permintaan sukuk ritel seri SR-003 cukup besar, bahkan telah menembus angka Rp3,886 triliun dan jumlah peminat mencapai 7.363 investor.
Permintaan itu mulai dari masa penawaran SR-003 sejak 7 Februari 2011 lalu. Masa penawaran berakhir 18 Februari 2011. Sedangkan tingkat kupon yang ditawarkan sebesar 8,15 persen.
"Ini kan jumlah pesanan dari investor, tidak dibatasi, mau berapa saja bisa," kata Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Rahmat Waluyanto di kantornya, Jalan Wahidin, Jakarta, Senin, 14 Februari 2011.
Menurut Rahmat, pemerintah sengaja tidak membatasi jumlah pesanan maupun investor yang berminat membeli obligasi syariah tersebut. Namun penentuan penjatahan akan ditentukan pemerintah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Pemerintah belum menetapkan berapa target dana yang akan diambil dari penerbitan sukuk kali ini.
Hingga awal semester 2011, pemerintah masih menganggap anggaran negara masih cukup. Dengan kondisi itu, pemerintah kemungkinan tidak akan mengambil terlalu besar dari penerbitan sukuk ritel kali ini. Alasannya, pemerintah tidak menginginkan adanya uang menganggur akibat penerbitan surat utang terlalu besar. "Kami juga tidak mau mengecewakan kalau terlalu sedikit, nanti dianggap tidak akomodatif," kata Rahmat.
Ditambahkannya, sudah ada beberapa agen penjual yang sudah meminta agar dilakukan penambahan (upsize) target indikatif penerbitan SR-003. Walau belum mengetahui besarnya permintaan, hal itu setidaknya menunjukan peminat Sukuk ritel kali ini cukup besar.
"Kami lihat sampai batas akhir penawaran. Kami harus konsultasi dengan pengelolaan kas berapa kira-kira kebutuhannya dan konsultasi dengan agen penjual," kata Rahmat. (hs)