Kadin: Ekonomi Global Hadapi 3 Tantangan

VIVAnews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menilai ada tiga tantangan dalam proses pemulihan ekonomi global. Meski proses pemulihan ekonomi berjalan cukup bagus dan menjanjikan, beberapa negara masih menghadapi tantangan fundamental.
Wakil Ketua Umum Kadin, Anindya N Bakrie, dalam pemaparan kuliah umum berjudul 'Outlook Ekonomi Indonesia 2011', mencontohkan kondisi perekonomian di China dan India serta ASEAN yang pada 2009 sempat negatif, namun akhirnya tumbuh positif pada 2010.
"Ini bagus, karena tidak mudah mengubah pertumbuhan ke arah positif dari tahun sebelumnya yang negatif," kata Anindya di kampus Universitas Trisakti, Jakarta, Rabu, 16 Februari 2011.
Menurut dia, ada tiga tantangan dalam perekonomian global saat ini, Pertama, berkaitan dengan global imbalances. Anindya menjelaskan, global imbalances adalah kondisi ketidaksesuaian antara pembeli dan penjual.
Saat ini, dia menambahkan, yang terjadi adalah negara yang awalnya sebagai pembeli seperti Eropa, sedang dalam kondisi sulit. Sementara itu, negara penjual, seperti ASEAN, justru banyak melakukan penyimpanan (saving).
"Negara yang seharusnya spending malah saving, negara yang harusnya saving justru spending. Dan yang terjadi kemudian adalah saling 'sandera-menyandera'," kata dia.
Kedua, adalah soal kondisi likuiditas yang berlebih. Dalam kondisi seperti ini, menurut Anindya, negara-negara Eropa dan Amerika membayar semua kebiasaan konsumtif dengan berutang, bahkan mencetak uang. "Masalahnya, jumlah uang yang dicetak akan menjadi acuan bagi proses pertumbuhan perekonomian negara lainnya," kata dia.
Apalagi, menurut Anindya, sektor finansial global cukup rentan terhadap gelembung ekonomi (bubble economy), karena adanya transaksi seperti saham, surat utang, hingga mata uang.
Ketiga, adalah soal perubahan iklim. Dia lalu membagi pengalamannya saat menghadiri World Economy Forum di Davos, Swiss, beberapa waktu lalu.
Dalam pandangan dia, yang harus diwaspadai adalah jumlah penduduk dunia yang terus bertambah. Sekitar 100 tahun lalu penduduk dunia mencapai satu miliar dan sekarang sudah naik mencapai tujuh miliar jiwa. Sementara itu, 30 tahun lagi, jumlah penduduk diperkirakan sembilan miliar jiwa.
"Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, ada tiga hal yang harus diwaspadai yakni ketersediaan energi, pangan, dan air," tuturnya.
Sebelum memberikan materi kuliah umum di Universitas Trisakti itu, Anindya mengajak peserta untuk mengheningkan cipta bagi korban peristiwa Trisakti 1998.