Jamsostek: Saham Garuda Pulih Dua Tahun Lagi

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Jumat, 11 Februari 2011

Jamsostek: Saham Garuda Pulih Dua Tahun Lagi

VIVAnews - PT Jamsostek, sebagai salah satu investor institusi tidak mempersoalkan kejatuhan saham PT Garuda Indonesia Tbk ketika pertama kali mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

"Jamsostek adalah investor jangka panjang. Kami beli saham bukan untuk portfolio trading," ujar Direktur Investasi Jamsostek, Elvyn G Massasya kepada VIVAnews.com di Jakarta, Jumat, 11 Februari 2011.

Pada akhir perdagangan sesi pagi hari ini, harga saham Garuda melemah Rp110 (14,66 persen) ke posisi Rp640. Volume transaksi tercatat sebanyak 934,7 ribu lot senilai Rp291,23 miliar dengan frekuensi 7.656 kali.

Sepanjang transaksi sesi pertama, harga saham maskapai pelat merah itu diperdagangkan di level terendah Rp580 dan tertinggi Rp700 per unit.

Elvyn menekankan sebagai investor institusi, Jamsostek membeli saham Garuda dengan tujuan untuk investasi. "Kami berkeyakinan dalam satu atau dua tahun lagi, saham Garuda akan memberikan gain yang memadai," ujar dia.

Sejauh ini, kata Elvyn, Jamsostek membeli saham Garuda senilai Rp210 miliar. Saham tersebut akan dipegang oleh Jamsostek untuk kurun waktu menengah panjang.

Sebelumnya, menurut Direktur Utama Jamsostek, Hotbonar Sinaga, saham tersebut akan dipertahankan minimal 2-3 tahun, bahkan bisa lebih.

Nilai saham itu setara dengan 5 persen dari free float saham Garuda yang diperdagangkan. Ini sesuai dengan ketentuan internal yang berlaku dalam investasi membatasi Jamsostek hanya dapat mengambil 5 persen dari saham yang diperdagangkan.

Jamsostek juga tetap memperhatikan aspek kehati-hatian sesuai PP Nomor 22 tahun 2004 yang mengatur investasi Jamsostek. Semula diperkirakan nilainya Rp250-300 miliar.

Garuda Indonesia hari ini mencatatkan sahamnya di papan utama BEI. Maskapai pelat merah itu akan mencatatkan sebanyak 22,6 miliar saham dengan harga penawaran Rp750 per unit.

Garuda dalam proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) menawarkan 6,33 miliar saham atau sebesar 27,98 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum.

Porsi Garuda 4,4 miliar saham, sedangkan PT Bank Mandiri Tbk yang memiliki saham di Garuda sebanyak 1,93 miliar unit. Dari pelepasan saham Garuda tersebut, total dana yang dapat diraup sekitar Rp4,75 triliun.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi atau joint lead underwriter adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Danareksa Sekuritas. Ketiga penjamin pelaksana emisi itu telah menyatakan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli sisa saham Garuda yang ditawarkan dan tidak habis terjual.

Namun, dalam proses IPO, hanya sekitar 52,5 persen dari saham yang ditawarkan terserap pasar. Sementara itu, sisanya sekitar 47,5 persen harus diserap penjamin pelaksana emisi. (art)

Related Posts:

Kerja di rumah

Popular Posts