Mandala, Maskapai Murah Pesaing AirAsia

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Rabu, 12 Januari 2011

Mandala, Maskapai Murah Pesaing AirAsia

VIVAnews- Maskapai Mandala Airlines akan berhenti operasi sementara karena tidak sanggup membayar utang dan masalah kondisi internal. Hal ini mengejutkan banyak pihak karena Mandala merupakan salah satu maskapai besar di Indonesia.

Menurut website Mandala, maskapai ini mulai beroperasi di tanah air sejak 1969. Mandala dulunya dimiliki oleh Kesatuan Militer (Kostrad), pada tahun 1990. Setelah deregulasi di industri penerbangan pada 2002, Mandala sebagai maskapai warisan, lamban dalam merespon lingkungan yang baru dan tidak dapat berkompetisi dengan maskapai-maskapai baru.

Maskapai ini kemudian dijual kepada Cardig International (51 persen) dan Indigo Partners (49 persen). Kedua investor tersebut melihat adanya potensi pasar yang besar di Indonesia dan membutuhkan sebuah maskapai generasi modern yang dikelola dengan baik.

Cardig International memfokuskan bisnisnya pada industri aviasi seperti pelayanan bandara, solusi logistik terintegrasi, in-flight catering, maskapai kargo, pengiriman barang internasional, maskapai penumpang dan saat ini memiliki investasi di 10 perusahaan.

Perusahaan inti yang mendukung sektor aviasi Indonesia adalah JAS Airport Services (yang bekerja sama dengan Singapore Airport Terminal Services - SATS) dan JAS Aero Engineering (yang bekerja sama dengan Singapore Airlines Engineering Company - SIAEC).

Sedangkan Indigo Partners, perusahaan yang berinvestasi di sektor penerbangan dan transportasi dan memiliki saham di sejumlah maskapai seperti Spirit Airlines (USA), Wizz (Europe), Tiger (Singapore), Abnanova Airlines (Russia) dan, Mandala Airlines (Indonesia).

Akuisisi Mandala oleh sejumlah investor diikuti dengan perubahan image melalui penambahan dua Airbus320 di awal peremajaan armadanya. Pada tahun 2007, tim manajemen internasional diberi mandat untuk mentransformasi maskapai ini secara agresif menjadi perusahaan generasi modern yang efisien dan aman. Bahkan Mandala juga pernah memesan 30 pesawat dan tumbuh rata-rata 25 persen per tahun.

Bahkan Mandala berhasil memenangkan penghargaan Indonesia Travel and Tourism dengan kategori maskapai bertarif rendah di Indonesia pada 2010-2011, mengalahkan Air Asia dan Lion Air.

Menurut Direktur Komersial Mandala, Adrian Hamilton-Manns, strategi terbaik Mandala adalah menggabungkan tarif rendah dengan nilai tinggi. "Kami berkomitmen untuk menawarkan tarif rendah dan menggabungkannya dengan pelayanan yang memuaskan."

Namun dalam perjalanannya Mandala mengalami masalah sengketa dan internal dengan pihak yang menyewakan pesawat. Mandala juga mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Menurut Head of Corporate Communication Mandala Airlines Nurmaria Sarosa, pengajukan PKPU merupakan langkah terbaik yang dapat diambil untuk memastikan keberlangsungan operasi perusahaan di masa depan.

"Langkah ini diambil juga karena adanya kebutuhan yang kuat untuk merestrukturisasi perusahaan agar dapat memiliki positioning dan pembangunan merek yang jelas sehingga dapat membantu memperkokoh sistem operasional perusahaan," tulis Nurmaria dalam keterangan pers-nya. (hs)

Related Posts:

Kerja di rumah

Popular Posts