Harga Minyak Terendah Sejak 20 Desember
VIVAnews - Harga minyak mentah turun pada Kamis waktu New York atau Jumat dini hari WIB. Penurunan harga minyak tersebut juga merupakan yang terendah dalam dua pekan terakhir.
Turunnya harga minyak di antaranya dipicu oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) terhadap euro.
Minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Februari anjlok US$1,92 atau 2,1 persen menjadi US$88,38 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga tersebut merupakan yang terendah sejak 20 Desember 2010.
Sementara itu, minyak mentah jenis Brent di International Exchange (ICE), baru-baru ini juga turun US$1,10 atau 1,2 persen menjadi US$$94,40 per barel.
Harga minyak tertekan penguatan dolar AS terhadap euro pada Kamis, karena tidak adanya isyarat penawaran dan permintaan yang cukup besar. Dolar AS yang lebih kuat cenderung membebani penjualan minyak mentah, sehingga membuat komoditas dalam denominasi mata uang dolar terkoreksi.
"Kami jatuh kembali ke korelasi lama dengan dolar AS," kata Bill O'Grady, kepala strategi pasar di Confluence Investment Management di St Louis seperti dikutip dari Wall Street Journal.
"Euro yang melemah diperkirakan terimbas perhatian yang berlebihan terhadap sistem keuangan di Eropa," tuturnya.
Euro baru-baru ini melemah 1,33 sen atau satu persen ke level US$1,3017. Pelemahan mata uang tunggal itu merupakan yang terendah sejak 1 Desember 2010. Hal tersebut dipicu kekhawatiran tentang utang negara-negara di zona Eropa, serta pemulihan AS yang cepat dan ditunjukkan dengan penguatan mata uang dolar. (art)