Genjot Proyek Listrik, PLN Investasi Rp8,9 T
|
00.00 |
VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyiapkan dana investasi sebesar Rp8,9 triliun untuk pelaksanaan pembangunan proyek-proyek kelistrikan di daerah operasi Indonesia barat yang mencakup Sumatera dan Kalimantan Barat.
Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto, menjelaskan sumber pendanaan berasal dari Anggaran PLN sebesar Rp6,25 triliun dan sisanya Rp2,65 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Selain digunakan untuk penyelesaian proyek-proyek pembangkit listrik dan jaringan transmisi, investasi yang tersedia juga bagi pembangunan Gardu Induk dan perluasan serta peningkatan pelayanan kelistrikan," kata Bambang Dwiyanto, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews.com di Jakarta, Jumat 7 Januari 2011.
Bambang menjelaskan, pembangunan pembangkit dan transmisi itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas listrik terpasang di seluruh Indonesia. Secara bertahap, upaya itu akan meningkatkan kualitas, kuantitas, dan keandalan pasokan listrik di Indonesia. Selain itu, investasi guna memenuhi permintaan listrik nasional serta mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, terkait proyek pembangkit listrik 1.000 megawatt (MW) untuk wilayah Indonesia Barat, menurut Bambang, terdapat tujuh proyek pembangkit listrik. Proyek itu terdiri atas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2 Sumut-Pangkalan Susu (2 x 220 MW), PLTU Kepulauan Riau-Tanjungbalai Karimun (2 x 7 MW), PLTU Sumbar-Teluk Sirih (2 x1 12 MW), dan PLTU 3 Babel-Bangka Baru (2 x 30 MW).
Terdapat juga, PLTU 4 Babel-Belitung ( 2 x 16,5 MW), PLTU Lampung-Tarahan Baru (2 x 100 MW), dan PLTU 1 Kalbar-Parit Baru (2 x 50 MW).
"Diharapkan sebagian besar proyek pembangkit listrik tersebut sudah dapat beroperasi tahun ini, sisanya PLTU Kalbar-Parit Baru diperkirakan beroperasi tahun depan," katanya.
