Megaproyek Kereta Bandara Butuh Rp10 Triliun

VIVAnews- Pembangunan Megaproyek kereta api Bandara membutuhkan investasi Rp10 triliun. Pemerintah hanya akan memberikan dukungan dana Rp3 triliun, dan sisanya berasal dari swasta.
Menurut Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, rencana pembangunan ini mengalami penghitungan ulang karena perubahan desain baru.
Dalam desain baru ini jalur kereta tidak akan bercampur jalur kereta yang lain. "Itu nanti jalurnya terpisah, dia memiliki jalur sendiri," ujarnya di Jakarta, Kamis 9 Desember 2010.
Kereta api Bandara ini memiliki rute Manggarai- Angke- Pluit- Bandara Soekarno Hatta. Adanya perubahan desain dan parameter baru membuat proses kualifikasi bagi investor diulang kembali.
"Kami rapikan dokumen-dokumen tender dengan desain baru, parameter baru, dan ditender Insya Allah Juni 2011," katanya.
Bambang menjelaskan banyak permintaan hingga saat ini. Hampir semua pemain besar di bidang kereta api menyatakan minatnya. Namun ia enggan menuturkan lebih jauh. Pihak Angkasa Pura II sendiri bekerjasama dengan Jepang untuk membantu formulasi tender.
Hal ini dilakukan agar pelayanan kereta api bandara sama setara dengan negara lain, misalnya Jepang. Rel kereta api ekspres bandara ini direncanakan selesai tahun 2014. (hs)