Makin Banyak Motor Baru Pakai Pertamax

VIVAnews - Kendati kewajiban penggunaan bahan bakar nonsubsidi bagi mobil pribadi baru akan diterapkan pada akhir Maret 2011, namun konsumsi BBM jenis Pertamax di lapangan terus menunjukkan peningkatan. Bahkan, semakin banyak pengendara sepeda motor yang memilih memakai Pertamax.
Setidaknya, itu terlihat dari pantauan VIVAnews di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Jakarta Selatan. Di antaranya SPBU Lebak Bulus dan SPBU di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Sebut saja misalnya di SPBU di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Menurut Hermawan, koordinator lapangan SPBU mengatakan penjualan Pertamax dalam 2-3 bulan ini meningkat. Jika dua bulan lalu, pihaknya hanya menghabiskan 1 tangki Pertamax dengan kapasitas 8000 liter untuk satu minggu.
Sekarang, SPBU bisa menerima kiriman Pertamax sebanyak 2-3 tanki dalam seminggu atau sekitar 24.000 liter. “Sepeda motor baru, sekarang kebanyakan memakai Pertamax atau Pertamax plus," kata dia.
Jika mereka ditanya kenapa memakai Pertamax, kata Hermawan, pengendara sepeda motor beralasan bagus untuk perawatan mesin. "Sayang Mas, kalau pakai premium. Dalam buku pedoman sepeda motor juga disebutkan supaya pakai BBM dengan oktan di atas 90,” kata Hermawan.
Angga, seorang pengendara sepeda motor jet matic yang ditemui di sebuah pom bensin di Pondok Indah mengaku memilih Pertamax. “Dari awal sih saya pakai Pertamax, mengendarai motor rasanya lebih halus dan enteng,” kata Angga.
Di SPBU di kawasan Pondok Indah ini, angka penjualan Pertamax terus menunjukkan peningkatan dalam tiga bulan terakhir. Jika tiga bulan lalu, penjualan Pertamax berkisar 1.500 liter per hari, namun sekarang sudah mencapai 2-3 ribu liter per hari. Bahkan, tak jarang mencapai 4 ribu liter per hari.
Edi, pengelola SPBU di kawasan Pondok Indah juga mengatakan konsumsi Pertamax meningkat. Menurut dia, sejak isu kualitas premium merebak, penjualan Pertamax terus bergerak naik. “Sudah berjalan 4 bulan, kami bisa jual setengah ton per hari,” jelasnya.
Namun, Edi mengatakan persaingan dengan SPBU asing membuat kenaikan penjualan Pertamax tertahan. Jika tak ada pesaing, dia
yakin penjualan Pertamax akan jauh lebih baik. Selain itu, lonjakan konsumsi Pertamax ini dipengaruhi arahan bengkel-bengkel. “Karena pakai Pertamax mesin jadi enak,” terang Edi.
Saat dikonfirmasi, Wakil Presiden Komunikasi Korporat, Mochamad Harun membenarkan konsumsi Pertamax memang mengalami kenaikan pesat. Sebagai bukti, kata dia, pada Mei lalu, penjualan Pertamax mencapai 35 ribu kiloliter per bulan. Namun, pada Oktober sudah melonjak menjadi 79 ribu kiloliter per bulan. "Jadi, kesadaran masyarakat sebenarnya sudah cukup baik," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta.
Yang menarik, kata dia, lonjakan konsumsi Pertamax juga dipicu oleh pengguna sepeda motor. "Kami mencermati di lapangan, semakin banyak pemakai sepeda motor baru memakai Pertamax," kata dia.
Penyebabnya, kata dia, dalam buku pedoman sepeda motor memang disyaratkan agar memakai BBM dengan oktan di atas 90. "Jadi, mereka banyak yang mengikuti buku panduan agar mesinnya awet."
Sayangnya, Harun mengaku tidak mengetahui secara persis berapa banyak lonjakan pengguna sepeda motor yang memakai Pertamax.
Baca Juga: Apa Beda SPBU Pertamina Dibandingkan Shell