Kenaikan Gaji BI Diputuskan Bulan Depan

VIVAnews - Usulan kenaikan pos anggaran gaji dan penghasilan karyawan Bank Indonesia (BI) akan ditentukan setelah masa reses pada Januari 2011.
"Gaji BI tahun depan (sementara) masih mengikuti pola tahun ini," kata Wakil Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Harry Azhar Azis, di Jakarta, Kamis dini hari, 16 Desember 2010.
Dia menilai, anggaran kenaikan gaji itu belum jelas, sehingga Komisi Keuangan meminta pembahasan ditunda. "Kenaikan itu tidak jelas, siapa dan bagaimana, apakah ada kenaikan pada dewan gubernur juga tidak kelihatan," ujar Harry.
Harry menuturkan, DPR hari ini hanya menyetujui plafon anggaran operasional untuk pos penerimaan dan pengeluaran. Pos penerimaan anggaran operasional BI pada 2011 minimal sebesar Rp22,62 triliun. "Kalau penerimaan BI kurang dari itu, maka kami pertanyakan kinerjanya," ujarnya.
Sementara itu, untuk pos pengeluaran anggaran operasional, DPR hanya memperbolehkan BI membelanjakan maksimal sebesar Rp5,2 triliun. Gaji merupakan bagian dari anggaran operasional ini.
Harry mengakui, jika DPR menyetujui adanya kenaikan gaji tersebut, akan diakumulasikan pada bulan berikutnya setelah keputusan dibuat. "Nanti mungkin sistemnya seperti rapel," ujar dia.
Artinya, dia melanjutkan, anggota DPR menyetujui usulan pagu Anggaran Tahunan BI untuk 2011. Bank Sentral mengusulkan pagu anggaran operasional sebesar Rp5,2 triliun, atau naik dari pagu sebelumnya sebesar Rp4,96 triliun atau setara dengan 6,22 persen dibandingkan anggaran 2010.
BI menganggarkan pos pengelolaan gaji dan penghasilan lainnya sebesar Rp1,98 triliun dari sebelumnya Rp1,93 trililun.
Sementara itu, BI optimistis tetap menargetkan surplus dalam anggaran operasional 2011 sebesar Rp17,35 triliun atau meningkat 14,79 persen dibanding 2010.
Tahun ini, BI menargetkan surplus sebesar Rp15,12 triliun. Surplus pada 2011 itu berasal dari penerimaan anggaran operasional sebesar Rp22,6 triliun dan pengeluaran Rp5,2 triliun.
Adapun rencana anggaran pengembangan dan pemeliharaan sumber daya manusia (SDM) tahun depan dialokasikan sebesar Rp1,84 triliun atau meningkat Rp416,5 miliar (29,20 persen) dibanding 2010.
Tidak hanya itu, BI menganggarkan pengelolaan logistik 2011 sebesar Rp519,78 miliar atau turun Rp21,36 miliar (3,95 persen) dibanding 2010. Rencana anggaran pelaksanaan kegiatan pendukung 2011 sebesar Rp270 miliar, anggaran pajak Rp395,6 miliar, dan biaya tidak terduga Rp250,8 miliar.
Hingga September 2010, anggaran operasional bank sentral tersebut mencatat surplus sebesar Rp12,25 triliun dari target Rp15,12 triliun. (art)