Empat Bank Biayai Proyek PLN Rp1,06 Triliun
VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendapat kucuran kredit dari empat bank nasional untuk mendanai program percepatan pembangunan pembangkit 10.000 megawatt (MW) atau Fast Track Program tahap I. Empat bank, yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbki (BNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memberi pinjaman valas senilai Rp1,06 triliun.
"Pinjaman itu digunakan untuk proyek transmisi milik PLN berupa Gardu Induk Gas Insulated Switchgear & Under Ground Cable di Pulau Jawa," kata Manajer Humas PLN, Bambang Dwiyanto, di Jakarta, Senin, 27 Desember 2010.
Menurut Bambang, dengan ditandatanganinya kredit porsi valas ini, seluruh komitmen pendanaan untuk proyek transmisi terkait Fast Track Program telah diperoleh PLN. Sebelumnya, pada Desember 2009, telah ditandatangani pendanaan porsi rupiah untuk proyek transmisi tersebut antara PLN dan BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BCA.
"Pinjaman tersebut bertenor 10 tahun dengan grace period selama tiga tahun," kata Bambang.
Pinjaman ini memacu PLN pada penyelesaian konstruksi proyek pembangkit dan transmisi Fast Track Program 10.000 MW, sehingga dapat beroperasi sesuai target yang diharapkan. Dalam waktu dekat, PLN juga akan menandatangani dua perjanjian kredit lainnya untuk tiga proyek PLTU sebagai penutup dari serangkaian perjanjian kredit perbankan yang dilakukan PLN dalam mendukung pendanaan proyek 10.000 MW itu.
Seperti diketahui, PLN membangun 36 pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, 10 di Pulau Jawa dan 26 di luar Pulau Jawa, serta proyek transmisinya termasuk dalam Fast Track Program tahap I. (art)