BPH Migas: Kalau Nasionalis Beli di Pertamina
VIVAnews - Pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi membuat Pertamina bersaing langsung dengan SPBU Shell, Total, dan Petronas. Namun, Pertamina mengklaim posisinya masih aman lantaran total penjualan BBM nonsubsidi ketiga SPBU asing ini hanya setengah persen dari total penjualan BBM nonsubsidi Pertamina.
"Penjualan BBM SPBU asing kecil sekali," kata anggota Komite BPH Migas, Adi Subagyo, di sela sosialisasi persiapan pengaturan BBM bersubsidi di Jakarta, Rabu, 22 Desember 2010.
Menurut Adi, konsumen bisa memilih SPBU manapun. "Kalau masyarakat Indonesia memiliki nasionalisme tinggi maka akan beli Pertamina," katanya.
Saat ditanya mengapa harga Pertamina lebih mahal dibandingkan Shell, Adi mengatakan itu kebijakan masing-masing perusahaan. Di dunia bisnis ada murah dan yang lebih mahal. "Jadi, itu tergantung mekanisme pasar," katanya.
Beberapa waktu lalu, Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, Mochamad Harun mengatakan tren konsumsi Pertamax naik rata-rata dari 2.000 kilo liter per hari pada dua kuartal pertama 2010 menjadi 2.200 kilo liter pada kuartal ketiga. "Sedangkan pada 2009 rata-rata 1.800 kilo liter," katanya. (kd)