2011, Saatnya Investasi Properti

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Senin, 27 Desember 2010

2011, Saatnya Investasi Properti

VIVAnews- Penjualan properti di tahun 2011 diprediksi semakin meriah dan menjanjikan. Optimisme ini mengikuti tahun 2010 sebagai tahun emas bagi investasi properti.

Dalam Catatan Akhir Tahun yang dikeluarkan PT Bahana TCW Investment Management, kemeriahan ini akan berlanjut hingga 2011. Perbankan akan semakin fokus ke kredit properti. Kompetisi kredit menjaga bunga KPR tetap rendah. Sisi permintaan properti sedang menguat.

"Warga kelas menengah atas semakin banyak," tulis Bahana yang dikutip VIVAnews.

Kelas menengah atas ini membutuhkan properti bukan saja sebagai tempat tinggal namun juga sebagai sarana investasi. Rata-rata imbal hasil sewa properti di Jakarta mencapai 11,3%. Angka ini lebih tinggi dibanding dengan Manila (11 persen), Kuala Lumpur (9,2 persen) dan Bangkok (8 persen). Kota-kota besar seperti Shanghai, Mumbai, Singapura, dan Hongkong hanya sekitar 4 persen.

Namun tingginya minat properti ini belum disebut sebagai bubble. Alasannya, pertama, kredit perumahan di Indonesia tumbuh rata-rata 25 persen per tahun selama lima tahun terakhir. Kedua, harga properti di Jakarta Raya masih terjangkau bagi kelas menengah, atau masih di kisaran 7 kali penghasilan per tahun, lebih rendah dibanding Hongkong sebesar 13 kali. Ketiga, kebutuhan akan rumah jauh lebih besar daripada jumlah rumah yang dibangun. Pembangunan rumah tidak dapat memenuhi besarnya kebutuhan.

Jika dihitung, potensi kebutuhan rumah mencapai 4 juta unit dalam 10 tahun, atau 400 ribu per tahun. Sementara supply rumah hanya 200-300 ribu per tahun. 

Untuk tahun 2010, Bahana mencatat sejumlah faktor yang mendukung tahun ini sebagai tahun emas bagi properti. Itu adalah rata-rata bunga KPR di bawah 10 persen, sehingga booking properti tumbuh 70 persen dan memecahkan rekor. Bank juga menggenjot KPR hingga 30 persen. Sementara rata-rata harga tanah di Jakarta naik 8-10 persen, bahkan mencapa1 20 persen di lokasi strategis. (hs)

Kerja di rumah

Popular Posts