Kata Medco Soal Penolakan Akuisisi Pertamina
VIVAnews - Rencana PT Pertamina (Persero) mengakuisisi secara tidak langsung saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) menemui kendala. Sebab, wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menolak aksi korporasi tersebut.
Apa komentar Medco Energi yang sebenarnya siap diakuisisi perusahaan minyak dan gas (migas) pelat merah tersebut?
Menurut Sisca Alimin, sekretaris perusahaan Medco Energi International, mengenai batalnya atau penundaan Pertamina mengakuisisi perseroan itu merupakan masalah privasi dan urusan pemegang saham.
"Itu privasi ya dan kami nggak tahu, karena merupakan urusan pemengang saham," ujarnya saat dihubungi VIVAnews di Jakarta, Jumat 26 November 2010.
Hilmi Panigoro, yang mewakili keluarga Panigoro sebagai pemegang saham Medco belum bisa diminta konfirmasi soal penolakan oleh DPR tersebut. Berulang kali dihubungi ponselnya, Presiden Komisaris Medco Energi tersebut tidak mengangkatnya.
Seperti diketahui, Anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Dewi Aryani Hilman berpendapat, ditolaknya aksi korporasi tersebut karena ada sisi politis yang harus dijelaskan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.
Menurutnya, akuisisi Pertamina terhadap saham Encore International yang memiliki Medco Energi nantinya hanya akan memberatkan perusahaan. "Walaupun banyak analis di Pertamina, pasti banyak juga yang menolak," katanya.
Senada dengan itu, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar, Satya W Yudha, menambahkan dana akuisisi yang nantinya dipersiapkan oleh Pertamina seharusnya bisa digunakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan.
Menanggapi penolakan Komisi VII DPR, Direktur Pertamina, Ferederick ST Siahaan, menegaskan bahwa Pertamina sampai saat ini belum mengambil keputusan mengenai jadi tidaknya akuisisi saham Encore tersebut.
"Sampai hari ini direksi belum pernah mengatakan sudah akan mengakuisisi Medco. Keputusan belum dibuat," kata Ferederick. (hs)