DPR Tolak Akuisisi, Saham Medco Ikut Terpuruk
VIVAnews - Penolakan Komisi VI dan VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terhadap rencana PT Pertamina untuk membeli secara tidak langsung saham PT Medco Energi Internasional Tbk, ikut berdampak terhadap pergerakan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada akhir transaksi Jumat 26 November 2010, harga saham perusahaan milik Arifin Panigoro itu terkoreksi Rp125 (3,68 persen) ke level Rp3.275. Harga saham perseroan sempat menyentuh level terendah Rp3.250 dengan tertinggi di posisi Rp3.400. Volume transaksi yang dibukukan mencapai 19,6 ribu lot dengan frekuensi 1.155 kali.
Pertamina secara tidak langsung berencana memiliki 27,9 persen saham Medco Energi Internasional. Potensi penguasaan saham Medco itu seiring telah ditandatanganinya Principles of Agreement antara Pertamina dan Encore International Limited (EIL) untuk membeli sebagian saham Encore Energy Pte Ltd (EEPL).
Encore Energy Pte Ltd adalah pemilik 50,7 persen saham di Medco Energi Internasional.
Tim riset PT Phillip Securities Indonesia dalam ulasan teknikalnya menyatakan, saham di sektor energi tersebut pada Jumat sempat diprediksi bergerak di kisaran support Rp3.300-3.200. Sementara itu, level resistance di posisi Rp3.525-3.650 per saham.
Meski tim riset itu merekomendasikan beli (buy), saham Medco justru terkoreksi pada penutupan perdagangan Jumat.
Penurunan saham Medco pekan ini sebenarnya sudah mulai terjadi sejak Selasa 23 November 2010. Saat itu, saham berkode perdagangan MEDC tersebut melemah Rp100 (2,76 persen) menjadi Rp3.525.
Sehari berikutnya, saham Medco juga terkoreksi Rp25 (0,71 persen) ke posisi Rp3.500, dan selanjutnya kembali terpuruk pada Kamis 25 November 2010 di level Rp3.400 atau tergerus Rp100 (2,86 persen).
Sejak pekan lalu pun, harga saham Medco hanya sempat menguat sekali, yakni pada Jumat 19 November 2010. Pada Jumat itu, harga saham Medco naik Rp50 (1,4 persen) ke level Rp3.625.
Analis pasar saham Willy Sanjaya menilai, penurunan harga Medco ikut terimbas oleh berita penolakan dua komisi di DPR terhadap rencana Pertamina membeli Medco.
"Ada imbasnya. Medco bisa saja kembali bermain di kisaran harga Rp3.300," ujar Willy kepada VIVAnews.
Meski demikian, dia menilai, secara fundamental, Medco masih menjanjikan. Proyek-proyek Medco yang cukup banyak diharapkan mampu mengontribusi pendapatan secara signifikan. "Kalaupun rencana pembelian saham Medco terwujud, fundamental tidak akan berubah. Yang berganti hanya struktur kepemilikan," katanya.
Apalagi, dia melanjutkan, mayoritas proyek-proyek Medco untuk jangka panjang. "Yang memungkinkan adalah penambahan proyek baru," tuturnya.
Dia menjelaskan, pelemahan saham Medco itu juga terpengaruh sentimen penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Jumat. IHSG terkoreksi 59,5 poin (1,61 persen) ke level 3.642,5.