Kenaikan Harga BBM Tunggu Kajian UI
|
00.00 |
VIVAnews - Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo mengatakan bahwa pengajuan perubahan APBN 2012 masih menunggu kajian lembaga penelitian independen yang dipimpin oleh Universitas Indonesia.
Widjajono menjelaskan kajian yang akan diberikan UI bukan hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dari sisi sosial dan politik. Setelah itu, pemerintah akan memaparkan hasil kajian tersebut kepada DPR. "Hasil kajian mudah-mudahan sudah ada dalam waktu singkat, dan masih akan dibicarakan di DPR terus ke Kementerian Keuangan," kata Widjajono saat ditemui di ruangannya, Rabu 15 Februari 2012.
Ia menjelaskan dalam perubahan APBN 2012 itu, selain membahas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, juga akan dibahas tentang alokasi hasil penghematan subsidi BBM tersebut. Menurutnya alokasi penghematan anggaran subsidi BBM tersebut akan diutamakan untuk membangun infrastruktur gas dan transportasi umum.
Kenaikan harga premium ini, lanjutnya, diperlukan agar program konversi BBM menjadi bahan bakar gas (BBG). "Kalau tidak naik, ya tidak bakal jalan konversi ini," katanya. "Dari Rp4.100 (harga gas) ke Rp4.500 (harga premium) selisihnya kecil banget. Kalau naik menjadi Rp6.000 tahun ini dan Rp7.000 tahun depan, orang akan pindah ke BBG karena harganya jauh lebih murah," jelasnya.
Program konversi BBM ke BBG ini harus sejalan dengan pembenahan transportasi umum. Ia mengakui transportasi umum di Indonesia ini masih buruk, seperti keamanan yang tak terjamin hingga ada kasus pemerkosaan. "Jadi nanti transportasi umum untuk sehari-hari sedangkan mobil pribadi untuk jalan-jalan di akhir pekan," jelasnya.
Ia menargetkan pada 2013 nanti subsidi BBM sudah tidak ada lagi sehingga penggunaan dana bisa sepenuhnya digunakan untuk pembangunan ekonomi. "Jangan sampai kita tersandaera karena mengkonsumsi premium harus murah lalu akibatnya uang pembangunan kita berkurang," katanya.
