Komisi VII Usir Wakil Kepala BP Migas

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Rabu, 06 Juli 2011

Komisi VII Usir Wakil Kepala BP Migas

VIVAnews- Komisi VII tampaknya kesal karena Kepala BP Migas R Priyono tak hadir dalam rapat dengar pendapat yang membahas mengenai asumsi dasar dalam APBN-P 2011 terkait minyak dan gas. Akibatnya, perwakilan Kepala BP Migas harus rela diusir dari ruang rapat.

Kepala BP Migas awalnya diwakili oleh Deputi Perencanaan BP Migas, Haposan Napitupulu dan Sekretaris BP Migas, Rudi Rubiandini. Melihat Kepala BP Migas tak hadir, Anggota Komisi VII Fraksi PDIP Ismayatun mempertanyakan ketidakhadiran R. Priyono. Ia kecewa karena rapat yang seharusnya membahas asumsi dasar volume BBM bersubsidi, subsidi BBN dan LPG, Asumsi lifting minyak bumi dan harga minyak mentah Indonesia (ICP) dalam APBN 2011 tak dihadiri.

"Ada suratnya tidak kehadiran itu. Hari ini kita bicarakan hal yang khusus yaitu RAPBNP 2011. Jika ini pembahasan sepele, kita tidak butuh rapat khusus," ujar Ismayatun pada saat rapat dengar pendapat di Komisi VII, Jakarta, Rabu, 6 Juli 2011.

Haposan lalu menjelaskan ketidak hadiran Kepala BP Migas dikarenakan harus menerima tamu investor dari Thailand. Namun penjelasan itu tak membuat anggota Komisi VII puas. Menurut Anggota Komisi Energi, Bambang Wuryanto, menerima tamu investor Thailand bisa diwakili oleh deputi yang lain.

Bambang juga menyindir Kepala BP Migas yang terlihat tidak ada koordinasi dengan Dirjen Migas Evita Legowo karena adanya perbedaan angka dalam target lifting minyak. Untuk itu khusus untuk BP Migas, akan diadakan rapat tersendiri.

"Kita akan membuat rapat khusus. Hari ini wakil Kepala BP Migas agar keluar dari rapat saja," tegasnya.

Setelah adanya perdebatan itu, Ketua Komisi VII Teuku Rifki memutuskan agar perwakilan BP Migas meninggalkan rapat.

Sebelumnya, Komisi energi juga pernah mengusir jajaran Direksi Pertamina dan BPH Migas pada saat rapat kerja dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Alasannya, Pertamina dan BPH Migas tidak terkait dengan rapat kerja Menteri ESDM yang membicarakan tambahan kuota BBM bersubsidi 2010. (eh)

Kerja di rumah

Popular Posts